Menisco Octaviandi atau bisa dipanggil Nico , Menisco atau
abang si ganteng dan menawan, koko, Lawliet dan Zayn Malik begitulah biasanya ia dipanggil oleh teman-teman masa SMA nya. Lahir di
Jakarta,25 Oktober 1994. Anak pertama
dari tiga bersaudara, dari pasangan ayah seorang wiraswasta , H. Heri Harun dan
ibu seorang dokter , Hj. dr. Yati S. Rasta.
Semasa kecilnya ia pernah sementara menetap di Padang ,
Sumatra Barat dikarenakan orang tuanya yang sibuk bekerja. Sempat pula tinggal
di Jakarta , di daerah Tebet Barat,juga di Bekasi tepatnya di Rawa Lumbu sampai
akhirnya tinggal menetap di Cikarang.
Sama seperti halnya anak-anak lainya yang sangat menyukai
kartun dan action figure, kebiasaan yang sudah ditanamkan kepada dirinya dari
ayah untuk membawa makanan dari rumah saat ia berada di TK Merak,membuat ia
terlihat sedikit berbeda dari anak-anak lainnya. Tapi namanya juga anak-anak
jajanan di sekitar TK pun sering ia cicipin walau terkadang ayahnya marah. Sekitar
umur 5 – 6 tahun ia pernah mengikuti lomba-lomba kostum dan fashion, dan tak jarang
membawa piala .
Akhirnya si penggemar film Harry Potter ini menduduki bangku
sekolah dasar di SDN Sukaresmi 06. Walaupun sejak ia menduduki bangku sekolah
dasar ia masih sempat mengikuti beberapa lomba calistung , dan beberapa lomba
sekolah dasar lainnya. Dari semenjak SD dia mulai menjadi anak yang usil dan
suka sekali bermain bersama teman teman sebayanya. Sering sekali ia mengenakan
baju olah raga dan celana pendek merah saat kesekolah. Dan tak banyak teman
temannya yang lupa karna keusilan dan tingkah lakunya.
Lalu akhirnya dunianya mulai agak berubah,memang semenjak ia
ber SMP di SMPI Al-Azhar 16 Cikarang , beberapa prilakunya mulai agak stabil
walaupun masih sedikit usil dan karna baru pertama mengikuti pelajaran sekolah
swasta, pada semester pertama nilainya pun turun. Disini ia agak menutup diri
karna mungkin ia memang berbeda dari teman-teman barunya. Seiring berjalannya
waktu, lama kelamaan akhirnya ia memiliki banyak teman karna kesetiaanya
terhadap teman-temanya. Dari sini ia banyak belajar tentang agama dan mulai
menjajahi dunia musik. Walau hanya mendengar teman teman bermain musik dan
bernyanyi , tapi ia mulai menggeluti beberapa alat musik dan tarik suara.
Alhasil beberapa dasar piano berhasil ia kuasai. Tapi walau begitu ia tidak
terlalu aktif dalam kegiatan di SMP nya tersebut,hanya beberapa ekskul seperti
mading dan kesenian. Karna sekolahnya yang terbilang masih baru,salah satu anak
angkatan 3 ini sangat sangat dekat sekali dengan teman-temanya tak jarang ia
menginap di rumah temannya walaupun lumayan jauh dari rumahnya. Canda tawa air
mata bersama teman teman SMP nya memang menjadi beberapa kenangan tersendiri
bagi dirinya terutama karna ia menemukan cinta pertamanya saat SMP.
Dan mulai lah masa putih abu-abu baginya, sempat mencoba
beberapa SMA SMA favorit di daerah bekasi akhirnya ia malah masuk SMAN 1
Cikarang Selatan. WOW! sempat berfikir untuk pindah tapi orang tuanya tidak
mengizinkan,akhirnya ia mengawali hari pertama dengan muka ditekuk. Tapi lama
kelamaan apalah daya angan tak sampai ia mulai mencoba membuka diri dan whoops!
Mulailah SMA nya menjadi menarik,salah satunya dikarnakan ekskul Marching Band
yang ia ikuti. Pitt Percusion adalah alat yang ia pilih untuk ia mainkan ,
karna tau beberapa dasar nada bukan hal lama untuk ia bisa menguasai alat musik
yang bernama Marimba. Beberapa lomba dan acara diisi dengan penampilan
penampilannya bersama teman teman marchingnya. Duduk di bangku kelas 11 SMA,ia mulai aktif berorganisasi disekolah
yaitu OSIS ia dipilih menjadi salah satu anggota dari seksi seni dan budaya. 2
tahun ia mengeluti di bidang Marching serta OSIS akhirnya di tahun terakhir ia
di SMA ia dilarang orang tua untuk mengikuti kegiatan kegiatan yang tidak
mendukungnya dalam mencapai cita-cita yang dulu sempat menjadi impianya sejak
kecil,yaitu menjadi seorang dokter seperti ibunya , namun ia menyadari ia lebih
suka bermusik,bersosialisasi daripada harus menjadi seorang dokter,memang
dokter adalah pekerjaan yang mulai,mengobati orang sakit . tapi ia pun hanya
manusia yang punya mimpi dan akhirnya ia tetap harus melanjutnya dan menutup
mimpinya menjadi musisi dan psikolog. Akhirnya Ujian Nasional pun telah ia
lewati dan tinggal menunggu hasil kelulusan bersama teman-teman SMA nya , teman
– teman yang dinamakanya Master ,bersama mereka
yang mengisi kegundah gulananya
mencapai mimpi dan bersama mereka ia banyak belajar tentang betapa penting nya
arti hidup jika tanpa sahabat seperti mereka.